Home » Berita » Rapat Online Bersama LLDikti, SFH dan WFH Diperpanjang Hingga Akhir Mei

Rapat Online Bersama LLDikti, SFH dan WFH Diperpanjang Hingga Akhir Mei

KAMPUS PENCERAHAN – Rektor Universitas Muhammadiyah Gorontalo (UM-Go), Dr. dr. Muhammad Isman Jusuf bersama sejumlah pimpinan perguruan tinggi swasta (PTS) se Sulawesi, Senin kemarin (30/3/2020) diundang untuk melakukan rapat secara online bersama Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) Wilayah IX Sulawesi, Prof. Dr. Jasrudin, M.Si dengan menggunakan fasilitas Zoom Cloude.

Rapat membahas dua (2) agenda utama terkait kegiatan perkuliahan di masa tanggap bencana Corona Virus Disease (Covid) 19 serta program beasiswa untuk mahasiswa.

Dalam rapat online, Prof. Jasrudin menyampaikan, bahwa Study From Home (SFH) dan Work From Home (WFH) diperpanjang berdasarkan edaran Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BPBN). Seluruh pimpinan PTS diminta memprogramkan pembelajaran daring hingga akhir Mei tahun 2020. “Jika ada perubahan, nanti akan disampaikan kemuadian,” ungkap rektor.

Selain itu, pimpinan PTS diminta mengontrol via aplikasi teknologi proses pembelajaran daring oleh dosen dan mahasiswa. Apapun aplikasinya tidak masalah, yang terpenting learning outcome bisa tercapai. “Ditekankan sekali lagi, bahwa proses belajar mengajar dan kontrol harus by teknologi, bukan konvensional yang harus ketemu,” terangnya.

Sementara untuk ujian skriprisi atau sejenisnya diharapkan menggunakan teleconference, via zoom, talk fusion dan sebagainya. Para dosen diminta menggunakam teknologi untuk membuat laporan perkuliahan daring, pengajuan sertifikasi dosen dan sebagainya. “LLDikti ucapkan terima kasih atas segala partisipasi PTS yang memberikan bantuan kemanusiaan dalam mengantisipasi Covid-19. Kita juga dihimbau untuk senantiasa berdo’a, agar musibah pandemi ini dapat ditangani oleh pemerintah atas dukungan seluruh rakyat,” paparnya.

Terkait beasiswa mahasiswa, saat ini pemerintah pusat sedang menyiapkan kuota beasiswa Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah. Olehnya, seluruh pimpinan PTS diharapkan mendata jumlah mahasiswa yang memiliki KIP dan Kartu Indonesia Sehat (KIS), baik semester II, belum menerima BIDIKMISI maupun calon mahasiswa baru untuk diusulkan ke LLDikti.